5 Amalan Yang Menjadi Penerang Kegelapan


Di dalam kehidupan selalu ada jalan menuju kegelapan dan jalan yang penuh cahaya terang, sama halnya seperti sisi baik dan sisi buruk yang ada pada setiap manusia. Kegelapan memiliki makna hitam tanpa adanya cahaya, sedangkan terang menunjukkan adanya harapan sesudah kegelapan. Khalifah Abu Bakar ra pernah menyampaikan satu nasehat secara filosofis mengenai kehidupan di dunia ini, bahwa sesungguhnya ada lima macam jenis kegelapan yang membuat “hancurnya” kehidupan manusia. Namun terdapat lima macam cahaya yang mampu meneranginya.

5 Amalan Yang Menjadi Penerang Kegelapan

Dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 257, Allah SWT berfirman bahwa,
“Allah pelindung orang-orang yang beriman, Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman).”

Lima Amalan Yang Dapat Menerangi Kegelapan
1. Cinta dunia merupakan suatu kegelapan, dan yang dapat meneranginya adalah ketaqwaan. 
Kegelapan terjadi karena terlalu cintanya manusia kepada kehidupan dunianya, sehingga dapat menyebabkan ia melakukan hal-hal yang tidak pantas dan dilarang. Kemudian melupakan tugasnya sebagai seorang hamba yang harus beribadah kepada Allah SWT, Sang Maha Pencipta. Maka yang dapat meneranginya adalah taqwa. Secara substansi taqwa berarti takut, sehingga seorang manusia takut untuk berbuat sesuatu yang dilarang oleh Allah SWT dan hanya melakukan apa yang diwajibkan atas dirinya.

Sebagaimana yang dikatakan Rasulullah SAW bahwa,“Cinta dunia adalah biang segala kesalahan.” (HR. Baihaqi )
Rasulullah SAW juga bersabda, bahwa : “Sungguh, tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena ketaqwaan kepada Allah SWT melainkan Allah akan memberikan ganti yang lebih baik kepadamu.” (HR. Ahmad dan Nasa’i)

2. Berbuat dosa merupakan kegelapan, dan yang dapat meneranginya adalah bertobat. 
Hati seorang manusia menjadi gelap karena telah berbuat kesalahan atau dosa dengan meninggalkan semua yang diperintahkan oleh Allah SWT. Maka yang mampu meneranginya adalah taubat, memohon ampun kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. 

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Muthaffifin ayat 14 bahwa, “Sesungguhnya bila seorang hamba melakukan dosa satu kali, maka di dalam hatinya timbul satu titik noda hitam. Apabila ia berhenti dari perbuatan dosanya, dan ia memohon ampun serta bertaubat, maka hatinya kembali bersih. Jika ia kembali berbuat dosa, maka bertambah hitamlah titik noda itu sampai memenuhi hatinya.”

3. Kegelapan di alam kubur, maka yang dapat meneranginya adalah kalimat tauhid, ‘la ilaha illallah’
Kuburan merupakan tempat tinggal terakhir bagi jasad setelah kematian menjemput. Didalam kuburan tidak ada sedikitpun cahaya yang akan menerangi, semuanya gelap, sempit, kotor dan penuh dengan cacing. Namun apabila semasa hidup senantiasa mengucapkan kalimat ‘la ilaha illallah’, maka di dalam kuburannya akan ada cahaya yang menerangi.

Rasulullah SAW bersabda bahwa, “Sesungguhnya Allah SWT mengharamkan masuk neraka bagi orang yang membaca laa ilaaha illallah dengan niat yang hanya untuk Allah SWT.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Oleh sebab itu, ketika seseorang sedang sakaratul maut maka ia harus dibimbing untuk mengucapkannya, agar nanti kuburannya diterangi sebab pengakuannya terhadap keesaan Allah SWT dan nabi Muhammad sebagai utusan Allah.

4. Kegelapan di alam akhirat dan cahaya yang meneranginya adalah amal shaleh.
Akhirat itu merupakan suatu tempat yang gelap, maka yang dapat meneranginya adalah amal shaleh dan kebaikan yang pernah dilakukan selama hidup di dunia. Amal shaleh bukan hanya sebuah teori dan ilmu, namun harus diterapkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Karena amal dan ilmu merupakan satu nafas yang dapat membuat kita dekat kepada Allah SWT. 

5. Kegelapan ketika melintasi jembatan (shirath), maka yang dapat meneranginya adalah keyakinan.
Shirath merupakan sebuah jembatan yang menghubungkan masyar dan surga, dan dibawahnya terbentang neraka dengan api yang menyala-nyala. Tidak semua manusia dapat untuk menyebranginya, jembatan tersebut sangat gelap dan yang dapat menerangi perjalanan melewati jembatan itu adalah sebuah keyakinan. Yaitu keyakinan terhadap segala petunjuk dari Allah SWT dan menghilangkan segala keraguan terhadap-Nya. 

Demikianlah nasehat yang diberikan oleh sahabat nabi sekaligus khalifah pertama, Abu Bakar Ash-Shiddiq ra tentang lima amalan yang dapat
menjadi penerang kegelapan semasa hidup di dunia dan bekal di akhirat nanti. 

0 Komentar untuk "5 Amalan Yang Menjadi Penerang Kegelapan"

Back To Top