Empat Keutamaan Dalam Diam


Berbicara dan diam ibarat dua sisi dari sekeping uang yang tidak mungkin dipisahkan. Keduanya merupakan nikmat yang amat besar yang diberikan Allah kepada umatnya. Ketika berbicara, manusia berinteraksi dengan sesama. Adab berbicara yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW adalah berbicara yang seperlunya, tidak berlebihan. Berbicara hanya yang baik dan meninggalkan pembicaraan yang tidak bermanfaat.

Empat Keutamaan Dalam Diam

Dari Abu Hurairah ra, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata baik atau diam, barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia memuliakan tetangga dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia memuliakan tamunya.” (HR. Bukhari)

Banyak berbicara selain yang terkait dengan dzikir kepada Allah SWT membuka peluang terjerumusnya manusia ke dalam urusan yang tidak bermanfaat. Dan diantara pembicaraan yang mendorong seseorang banyak berbicara adalah pembicaraan yang tidak penting.


Keutamaan dalam Diam

Diam memiliki keutamaan bila dibandingkan dengan berbicara yang tidak memiliki manfaat. Sebagaimana yang diceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah menjelaskan tentang keutamaan dalam diam.

Rasulullah SAW bersabda, “Shalat adalah tiang agama, sedangkan diam itu ibadah yang lebih utama. Bersedekah dapat mereda murka Allah SWT sedangkan diam itu ibadah yang lebih utama. Puasa dapat menjadi perisai dari api neraka sedangkan diam itu ibadah yang lebih utama. Jihad adalah puncaknya agama sedangkan diam itu ibadah yang lebih utama.”

Rasulullah SAW kemudian berkata “Sesungguhnya diam adalah bentuk ibadah yang paling tinggi.” (HR. Dailami, dari Abu Hurairah)

Namun yang dimaksud dengan diam disini adalah diam dari sesuatu hal yang tidak memiliki manfaat, baik dalam urusan dunia maupun akhirat, serta diam ketika bisa membalas cemoohan orang lain. Diam dikatakan termasuk ibadah yang paling tinggi karena banyak kesalahan dan dosa yang berasal dari lisan. Bahaya berbicara itu sangat banyak, Rasulullah SAW bersabda, “Bukankah manusia terjerumus ke dalam neraka karena tidak dapat mengendalikan lidahnya.” (HR. Abi Daud)

Setiap yang dibicarakan oleh seorang manusia entah itu mengenai sesuatu hal yang baik ataupun buruk, maka semuanya akan dicatat oleh malaikat Raqib dan ‘Atid yang senantiasa berada didekatnya. Hal ini telah dijelaskan oleh Allah SWT di dalam surat Qaf ayat 18, bahwa : “Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.

Rasulullah SAW bersabda, “Tiap-tiap ucapan anak Adam menjadi tanggung jawabnya, kecuali menyebut nama Allah, menyuruh berbuat makruf dan mencegah kemungkaran.” (HR. Ibnu Majah)

Hikmah Yang Terkandung dalam Diam

Rasulullah SAW bersabda bahwa :
“Diam merupakan perhiasan bagi orang ‘alim dan selimut bagi orang bodoh.” (HR. Abu Syaikh, dari Muharriz)
“Diam merupakan akhlaq yang paling utama.” (HR Dailami, dari Anas ra)
“Diam mengandung banyak hikmah, namun sedikit yang melakukannya.” (HR. Qadha’i dan Dailami)
“Jihad yang paling utama yaitu memerangi hawa nafsu karena Allah.” (HR. Dailami) 
0 Komentar untuk "Empat Keutamaan Dalam Diam"

Back To Top